Sang anak : “ pa, ma...maafin adek ya ...?”
Papa & mama : “ ada apa...kok kamu menangis ..?
Sang anak : “ adek hamil ..pa,ma....”
Papa & mama : “ apa....dasar anak tak tau diuntung...pergi kamu dari rumah..kamu bukan anak kami lagi ...”
Dialog di atas mungkin pernah anda lihat di sebuah sinetron atau adegan film. Semua percakapan itu dibuat berdsarkan fakta dan menggambarkan betapa kehamilan di luar nikah adalah hal yang sulit diterima oleh orang tua. Dampak yang paling buruk adalah wanita yang hamil diusir keluarga karena orang tua malu dengan gunjingan tetangga. Siapa yang salah ? siapa yang menjadi korban ? ini bukan saatnya mencari kambing hitam bila seorang anak hamil di luar nikah. Mengucilkannya seperti dialog di atas hanyalah akan membawa sang anak ke masalah yang lebih besar. Kemungkinan terburuk ia akan merasa tak ada satu pun di dunia ini yang bisa menjadi tempat perlindungan. Lalu kemudian nekat mengakhiri hidupnya. Tersiar kabar di sebuah koran bahwa ditemukan wanita hamil terjun dari jembatan bunuh diri. Sesal kemudian datang dari kedua orang tua yang telah membiarkan anaknya larut dalam masalah yang amat pelik. Tangis dan cucuran air mata menjadi tak ada gunanya, sudah terlambat !!